Penelitian Tentang Buah Pisang dan Khasiatnya

PISANG
Daging buah pisang yang lembut melapisi dinding-dinding lambung dan usus sehingga dapat menjadi lapisan anti radang. Pisang sangat membantu bagi mereka yang mengalami masalah peradangan lambung atau usus (Sutomo, 2006). Pisang merupakan sumber vitamin B6 yang dibutuhkan untuk membuat serotonin dalam otak. Serotonin berfungsi mengurangi rasa sakit, menekan nafsu makan, dan membuat merasa relaks dan mengurangi ketegangan. Sebagai obat tradisional, pisang digunakan untuk menyembuhkan bisul perut. Tidak seperti buah-buahan lain, pisang mengandung banyak karbohidrat, sedikit mengandung karotin dan vitamin C namun kaya potassium (Siswono, 2005).

 Kandungan gizi yang terletak dalam pisang adalah sebagai berikut:
Jenis Pisang
Kalori
(kal)
Protein
(g)
Lemak
(gram)
Karbohidrat
(gram)
Kal  sium
(mg)
Fosfor
(mg)
Besi
(mg)
Vit A
Vit B1
Vit C
Air
Pisang ambon
99
1,2
(0,2)
2,58
8
28
0,5
146
0,08
3
72,0
Pisang ampyang
68
1,3
(0,2)
17,2
10
(26)
(0,6)
76
(0,08)
6
80,3
Pisang lampung
99
1,3
(0.2)
25,6
10
(19)
0,9
618

4
72,1
Pisang mas
127
1,4
(0,2)
33,6
7
25
0,8
79
0,09
2
64,2
Pisang raja
120
1,2
(0,2)
31,8
10
22
0,8
950
0,06
10
65,8
Pisang susu
118
1,2
(0,2)
31,1
7
29
0,3
112

4
67
Pisang raja uli
146
2
(0,2)
38,2
10
28
0,9
75
0,05
(3)
59,1
Sumber: Direktorat Gizi – Departemen Kesehatan RI
Berdasarkan cara konsumsi, pisang dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu banana dan plantain. Banana adalah pisang yang lebih sering dikonsumsi dalam bentuk segar setelah buah matang, contohnya pisang ambon, susu, raja, seribu, dan sunripe. Plantain adalah pisang yang dikonsumsi setelah digoreng, direbus, dibakar, atau dikolak, seperti pisang kepok, siam, kapas, tanduk, dan uli (Zein, 2006).
Pisang mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain menyediakan energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain. Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Pisang juga mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak (Zein, 2006).  Dari jumlah kandungan gizi per 100 g pisang, hampir seperempat bagian dari
pisang dan bahkan hampir sepertiga dari plantain terdiri atas karbohidrat
yang masing-masing dapat memberikan energi sebesar 92 dan 122 kkal
(kilokalori) . Energi ini dapat dihasilkan dalam waktu relatif singkat jika
dibandingkan dengan waktu yang diperlukan untuk mencerna bahan makanan lain. Selain kandungan karbohidrat yang tinggi, pisang juga kaya akan vitamin (A,
B1, B2, B6, dan C), serta mineral (potasium dan sodium) dengan kadar lemak
rendah. Karena rendah kadar lemaknya, pisang merupakan buah yang banyak
disarankan bagi orang tua dan mereka yang berbobot super (Megia, 2008). Sedangkan menurut (Natsir, 2007) dijelaskan bahwa dalam satu ulir pisang ternyata mempunyai kandungan 11 mg kalsium, 35 mg fosfor, 1 mg zat besi, 503 mg potassium, 260 IU vitamin A, 1 mg niasin, dan 14 mg vitamin C. Pisang juga diberi anugerah mempunyai kandungan khrom yang berfungsi dalam metabolisme karbohidrat dan lipid. Khrom bersama dengan insulin memudahkan masuknya glukosa ke dalam sel-sel.
Kekurangan khrom dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan toleransi glukosa
Manfaat juice pisang pertama kali diperkenalkan oleh Jim Rose. Tn Rose ini adalah seorang tukang sirkus. Suatu kali Tn. Rose ini diminta oleh penontonnya untuk mempertontonkan kebolehannya dalam makan bola lampu, alhasil ketika itu ia makan 5 buah bola lampu dalam 1 hari itu. Tapi apa yang terjadi ?? Tn Rose roboh saat menikmati istrihatnya, perutnya terluka..Kemudian Tn. Rose berusaha mencari solusi untuk menyembuhkan perutnya tersebut, ia melakukan banyak latihan serta makan dan minum 20 pisang dan juice pisang, hasilnya pecahan bola lampu tersebut bisa lancar melewati sistem pencernaan. Berdasarkan penjelasan Megia (2007), Saat diolah menjadi jus, misalnya, pisang juga dapat menetralkan refluks asam hidrolik yang terasa di bagian belakang tenggorokan dan menetralkan panas dalam. Jus pisang mampu pula membantu penyembuhan penyakit hiatal hernia dengan menekan bagian perut yang masuk ke rongga dada agar bisa kembali ke posisi semula.


Stroberi
            Buah stroberi atau yang bahasa latinnya Fragaria chiloensis L. sering dijuluki sebagai buah sang dewi cinta. Karena aromanya harum dan bentuknya juga menyerupai simbol hati. Dari kandungan gizi, buah yang pertama kali di temukan di Chili, Amerika ini, kaya akan mineral dan vitamin esensial. Termasuk kandungan asam folat yang secara ilmiah terbukti mampu mengembalikan keperkasaan pria (Rahmi, 2008). Stroberi kaya kandungan mineral dan vitamin esensial. Dalam 100 gr stroberi, terkandung 60 SI vitamin A, 60 mg vitamin C dan 17,7 mg asam folat. Stroberi juga rendah kalori, yaitu 37 kkal sehingga dapat banyak dikonsumsi tanpa takut kegemukan. Selain itu, buah berwarna merah menyala ini, juga memiliki berbagai khasiat bagi kesehatan, antara lain: melawan sel kanker, mengontrol hipertensi, meningkatkan libido seksual (Rahmi, 2008).  Menurut Sutomo (2008),  Stroberi (Fragaria spp) sangat kaya akan nutrisi, setiap 100 g stroberi mengandung seperti protein 0.8 g, lemak 0.5 g, karbohidrat 8 g dan energi 37 kkal. Sedangkan mineral potensial terkandung kalsium 28 mg, fosfor 27 mg, zat besi 0,8, magnesium 10 mg, potassium 27 mg, selenium 0,7 mg, vitamin A 60 SI, vitamin C 0,03 mg dan asam folat 17,7 mcg asam folat. Beberapa fitokimia mampu menangkal kanker, menurunkan tekanan darah, serta menurunkan risiko diabetes.
            Stroberi adalah jenis buah yang hampir tidak dapat dicerna namun banyak mengandung vitamin C. Stroberi mudah busuk sehingga jarang disimpan lama melainkan dimakan pada saat itu. Perempuan dewasa disarankan makan lima buah stroberi per hari demi menjaga kesehatan tubuhnya. Tanaman yang tumbuh dengan baik di iklim sejuk ini bukan hanya berkhasiat pada buahnya saja, melainkan juga pada daunnya
            Stroberi mengandung ellagic acid sebagai antioksidan. Dalam beberapa penelitian ellagic acid terbukti dapat menghalangi pertumbuhan tumor dalam paru-paru, osephagus, payudara, cervix dan lidah. Sebagai obat tradisional, stroberi diyakini memiliki antibakteri dan digunakan sebagai pembersih sistem pencernaan. Stroberi banyak mengandung vitamin C (Siswono, 2005).
Menurut American Cancer Society, vitamin C di dalam stroberi dapat menurunkan risiko kanker saluran pencernaan. Beberapa senyawa fitokimia yang terdapat pada buah stroberi adalah diantaranya antosianin, asam ellagik,katekin, kuaerferin dan kaemferol. Antosianin tergolong dalam komponen flavonoid. Senyawa ini merupakan pigmen pemberi warna merah pada stroberi. Anthocyanin  memiliki efek dalam menurunkan tekanan darah serta melindungi terhadap masalah-masalah yang disebabkan oleh diabetes. Selain zat gizi, stroberi juga mengandung senyawa fitokimia yang disebut etlagic acid, yaitu suatu persenyawaan fenol yang berpotensi sebagai antikarsinogen dan antimutagen. Senyawa karsinogen yang memicu timbulnya kanker tersebar luas di ingkungan kita. Senyawa fitikomia ini juga mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan berguna sebagai anti virus (Sutomo, 2008).

Pembahasan
Dalam praktikum pengolahan buah ini, dipilih buah pisang dan buah stroberi. Alasan dipilih buah pisang adalah karena pada buah pisang memiliki kandungan gizi yang sangat banyak. Kandungan gizi yang terdapat dalam satu ulir buah pisang adalah 11 mg kalsium, 35 mg fosfor, 1 mg zat besi, 503 mg potassium, 260 IU vitamin A. 1 mg niasin, dan 14 mg vitamin C. Selain itu pisang mempunyai kandungan khrom yang berfungsi dalam metabolisme karbohidrat dan lipid (Natsir: 2007). Pisang merupakan sumber vitamin B6 yang dibutuhkan untuk membuat serotonin dalam otak. Serotonin berfungsi mengurangi rasa sakit, menekan nafsu makan, dan membuat merasa relaks dan mengurangi ketegangan. Tidak seperti buah-buahan lain, pisang mengandung banyak karbohidrat, sedikit mengandung karotin dan kaya vitamin C dan kaya potassium (Siswono:2005).
Untuk membuat juice pisang yang enak, nikmat dan bergizi memang diperlukan suatu syarat dan ketentuan, yaitu dengan mencampur pisang dengan  beberapa buah-biahan lainnya seprti buah pir, papaya, jambu biji, stroberi, atau mangga. Hal ini sesuai dengan pernyataan Natsir (2007) yang menyebutkan bahwa dalam membuat juice pisang harus punya aturan tersendiri karena kalau tidak demikian, maka juice yang enak, nikat dan bergizi tidak akan kita dapatkan. Sebaiknya membuat juice pisang hendaknya dicampur dengan bahan yang lain seperti 1-2 cangkir buah pir, papaya, jambu biji, stroberi atau mangga. Jika tidak ada buah campuran maka sebaiknya pisang tidak dibuat juice (dikonsumsi secara langsung/tanpa diblender). Sebab jika pisang saja yang dibuat juice maka juice yang dihasilkan tidak akan berasa enak dan nikmat. Selain itu kadar gizi juga kurang memenuhi. Serta penampilannya tidak akan menarik. Atau malahan konsumen akan langsung enek melihatnya.
Untuk itu maka digunakan buah campuran untuk juice pisang ini. Buah yang digunakan adalah buah stroberi. Kita memilih buah stroberi karena buah Stroberi mengandung ellagic acid sebagai antioksidan. Dalam beberapa penelitian ellagic acid terbukti dapat menghalangi pertumbuhan tumor/kanker dalam paru-paru, osephagus, payudara, cervix dan lidah. Sebagai obat tradisional, stroberi diyakini memiliki antibakteri dan digunakan sebagai pembersih sistem pencernaan. Stroberi banyak mengandung vitamin C (Siswono:2005). Stroberi adalah jenis buah yang hampir tidak dapat dicerna namun banyak mengandung vitamin C.   Stroberi kaya kandungan mineral dan vitamin esensial. Dalam 100 gr stroberi, terkandung 60 SI vitamin A, 60 mg vitamin C (vitamin C lebih banyak daripada jeruk) dan 17,7 mg asam folat. Stroberi juga rendah kalori, yaitu 37 kkal sehingga dapat banyak dikonsumsi tanpa takut kegemukan (Rahmi: 2008).
Untuk memperindah penampilan dalam pembuatan juice pisang dan stroberi ini ditambahkan coklat yang berfungsi untuk menambahkan rasa manis dan juice pisang-strobery ini lebih terasa greget dan menarik perhatian. Dengan adanya penambahan coklat ini maka penyajian dari es juice ini akan lebih menarik dan unik. Adanya tambahan coklat ini tidak mengakibatkan berkurangnya kandungan gizi pada juice tersebut. Kandungan gizi yang ada pada juice masih tetap.
Tekstur yang agak kental pada juice pisang stroberi ini dimungkinkan dalam pembuatan (pemblenderan pisang) masih kekurangan air. Dalam penyajian dibuat kedua juice tersebut tidak bercampur. Jadi pada lapisan dasar terdapat juice pisang yang agak kental selanjutnya baru dituangkan juice stroberi  yang telah dilapisi oleh cokelat. Dengan begitu maka akan terlihat penampilan yang unik serta rasa yang lebih memikat lidah, dari segi rasa juga akan terasa perpaduan antara manis dan asam. Sehingga tidak terjadi adanya rasa yang dominan. Untuk membuat juice pisang
Untuk mendapatkan rasa manis, tidak ditambahkan gula sedikitpun. Rasa manis yang ada berasal dari buah itu sendiri, bukan berasal dari gula(pemanis). Rasa manis pada juice tersebut asalnya dari gula pisang. Gula pisang ini  merupakan gula buah, yaitu terdiri dari fruktosa yang mempunyai indek glikemik lebih rendah dibandingkan dengan glukosa, Hal in dilakukan untuk menjaga kadar gizi, sehingga pengkonsmsi aman untuk mengkonsumsi. Jika dalam pembuatan juice ditambahkan gula maka akan berdampak negative pada tubuh. Karena dengan penambaan gula akan mengakibatkan terjadinya fermentasi. Hal ini dikutip dari Natsir (2007) yang menyebutkan bahwa jangan memberikan gula pada juice buah karena itu akan membuat terjadinya proses fermentasi dalam tubuh. Sehingga rasa juice pada kelompok kami tidak benar-benar terasa manis. Rasa manis ini dipadukan dengan rasa dari  stroberi yang manis dan asam.                                                                Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram, yang secara keseluruhan berasal dari karbohidrat. Kandungan energi pisang merupakan energi instan, yang mudah tersedia dalam waktu singkat, sehingga bermanfaat dalam menyediakan kebutuhan kalori sesaat. Karbohidrat pisang merupakan karbohidrat kompleks tingkat sedang dan tersedia secara bertahap, sehingga dapat menyediakan energi dalam waktu tidak terlalu cepat. Karbohidrat pisang merupakan cadangan energi yang sangat baik digunakan dan dapat secara cepat tersedia bagi tubuh. Hal senada juga diungkapkan oleh Megia (2007) dari jumlah kandungan gizi per 100 g pisang, hampir seperempat bagian dari
pisang dan bahkan hampir sepertiga dari plantain terdiri atas karbohidrat
yang masing-masing dapat memberikan energi sebesar 92 dan 122 kkal
(kilokalori) . Energi ini dapat dihasilkan dalam waktu relatif singkat jika
dibandingkan dengan waktu yang diperlukan untuk mencerna bahan makanan lain. Oleh karena itu konsumsi pisang sangatlah baik untuk menghasilkan energi.
Stroberi juga banyak mengandung senyawa fitokimia, seperti Anthocyanin, ellagic acid, catechin, quercetin dan kaempferol. Masing-masing senyawa ini mengandung manfaat berbeda, misalnya anthocyanin yang merupakan pigmen warna merah pada buah stroberi, memiliki khasiat menurunkan tekanan darah. Cocok dikonsumsi bagi yang hipertensi. Anthocyanin juga mampu menurunkan kolesterol jahat LDL, mencegah penyempitan pembuluh darah penyebab stroke dan melumpuhkan sel kanker (Rahmi, 2008).
Selain kandungan karbohidrat yang tinggi, pisang juga kaya akan vitamin (A, B1, B2, B6, dan C), serta mineral (potasium dan sodium) dengan kadar lemak
rendah. Karena rendah kadar lemaknya, pisang merupakan buah yang banyak
disarankan bagi orang tua dan mereka yang berbobot super (Megia, 2007).
Vitamin-vitamin tersebut sangat penting untuk tubuh kita, jika kekurangan vitamin-vitamin tersebut maka akan terjadi masalah bagi tubuh kita.
Kandungan vitamin A pada pisang sangat tinggi, terutama provitamin A, yaitu betakaroten, sebesar 45 mg per 100 gram berat kering. Vitamin A bermanfaat untuk kesehatan mata. Beta karoten juga berperan sebagai antioksidan yang sangat berguna menghambat proses penuaan dini sekaligus menyehatkan tubuh secara menyeluruh. Proses penuaan turut menyebabkan menurunnya fungsi sel-sel mata yang akhirnya mengganggu penglihatan. Jika proses penuaan sel-sel tubuh dapat diperlambat, tentunya mata bisa cling lebih lama.
Pisang juga mengandung vitamin B, yaitu tiamin, riboflavin, niasin, dan vitamin B6 (piridoxin), kandungan vitamin B6 pisang cukup tinggi, yaitu sebesar 0,5 mg per 100 gram. (Zein, 2006). Vitamin B (tiamin) berperan dalam
reaksi-reaksi penghasil energi. Kekurangan tiamin dapat menyebabkan
polineuritis akibat terganggunya transmisi saraf yang kekurangan energi.
Vitamin B2 (riboflavin) dan B6 berperan penting dalam proses metabolisme
tubuh (Megia, 2007). Vitamin B6 berperan dalam sintetis dan metabolisme protein, khususnya serotonin. Serotonin diyakini berperan aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak. Vitamin B6 juga berperan dalam metabolisme energi yang berasal dari karbohidrat. Peran vitamin B6 ini jelas mendukung ketersediaan energi bagi otak untuk aktivitas sehari-hari (Zein, 2006). Sedangkan kekurangan riboflavin bisa menyebabkan gejala kulit rusak, saraf motorik terganggu, juga kelainan pada darah. Sementara vitamin B12 merupakan vitamin yang sangat kompleks molekulnya dan berperan dalam menjaga agar sel-sel tubuh berfungsi secara normal, terutama saluran pencernaan, sistem saraf, dan sumsum tulang (Megia, 2007).
Sedangkan vitamin C berfungsi sebagai antioksidan yang berperan dalam menangkap senyawa radikal bebas penyebab penuaan serta munculnya sel-sel kanker. Selain itu vitamin C ini berfungsi sebagai koenzim dan kofaktor.
Kadar lemak yang ada dalam buah pisang adalah sedikit, jadi kita tidak usah khawatir untuk mengkonsuminya. Menurut Megia (2007) Karena rendah kadar lemaknya, pisang merupakan buah yang banyak disarankan bagi orang tua dan mereka yang berbobot super.
Mineral-mineral yang terkandung dalam pisang antara lain: kalium, magnesium, fosfor, kalsium, dan besi. Bila dibandingkan dengan jenis makanan nabati lain, mineral pisang, khususnya besi, hampir seluruhnya (100 persen) dapat diserap tubuh. Oleh karena itu orang yang memiliki anemia sangat baik jika mengkonsumsi  pisang. Karena dapat menambah zat besi dalam tubuh sehingga penderita anemia dapat merasa lebih nyaman dan dapat mengurangi gejala-gejala yang muncul pada oenyakit anemia. Pisang dan plantain tidak mengandung bahan-bahan itu dalam jumlah yang berarti. Sebaliknya, ia mengandung serotonin, dopamine, dan bahan amina biogenik lain dalam jumlah yang cukup besar. Sebagaimana diketahui, senyawa-senyawa itu berperan besar dalam menimbulkan perasaan tenang dan nyaman. Jadi, tak mengherankan kalau kita sering merasa rileks setelah makan pisang.
Dari penilaian yang dilakukan di kelas yang kemudia dirata-rata hasilnya dapat diketahui bahwa penyajiannya bernilai 79,16667, rasa bernilai 79, 16667, aroma pada juice dinilai sebesar 73,3333, serta teksurnya dinilai sebesar 75,83333. Dari penilaian dan data di atas dapat ketahui bahwa juice pisang – stroberi ini disajikan dengan baik dan menarik. Cara penyajian yang kami lakukan adalah dengan cara tidak ada pencampuran antara stroberi dan pisang. Hal ini dilakukan agar rasa stroberi tidak kalah dengan aroma dan rasa dari pisang. Karena aroma serta rasa dari pisang lebih kuat daripada aroma dan rasa stroberi. Dengan tanpa adnya pencampuran diharapkan dapat lebih terasa aroma dan rasa dari juice pisang – stroberi. Selain itu dengan cara seperti itu akan menghasilkan kesan penyajian yang berbeda. Bagian dasar gelas ada pisang sedangkan bagian atas adalah stroberi. Pada dinding gelas ditambahkan coklat, sehingga akan memberi kesan lebih menarik dan menggoda. Selanjutnya pada bagian bibir gelas ditambahkan potongan stroberi, sehingga juice pisang – stroberi terlihat lebih menarik dan anggun.un lidah kita masih dapat merasakan
Dari segi rasa dan aroma, hasilnya dapat dibilang lumayan. Rasa yang kami berikan ini benar-benar alami tanpa ada tambahan pemanis, sehingga lidah kita akan merasakan manis, asam ketika merasakan juice pisang – stroberi. Rasa manis yang diberikan tidaklah terlalu banyak, hanya sedikit. Dalam pembuatan juice ini tidak diberikan pemanais tambahan, karena penambahan pemanis akan mangakibatkan terjadinya fermentasi dalam tubuh. Rasa yang diberikan juga tidak ada yang bersifat dominan. Hal ini terbukti kita masih dapat merasakan rasa pisang dan rasa stroberi. bukan hanya pisang saja yang terasa. Salah satu hal yang membuat nilai dari rasa ini hanya sedikit adalah, tekstur dari jus pisang yang terlalu kental, sehingga terakhir kali penyedotan yang terasa hanya juice pisang saja. Aroma dari juice pisang –stroberi ini, masih kurang maksimal, sehingga aroma juice pisang – stroberi ini tidak dapat tercium dengan baik.
Sedangkan dilihat dari tekstur, dapat diketahui bahwa tekstur juice pisang-stroberi ini memiliki perbedaan, tekstur darp juice pisang agak kental, dan pada tekstur stoberi ini tidak terlalu kental. untuk lebih menyeimbangkan kedua tekstur ini maka ditambahkan hiasan berupa coklat yang dioleskan di sekitar dinding gelas.

Kesimpulan
1.            Dengan pembuatan juice pisang-stroberi ini maka diharapkan buah akan lebih memiliki nilai guna dan lebih diminati serta memiliki kandungan gizi yang tetap, sebab dengan pengolahan akan menjadikan rasa lebih enak dan lebih menarik. Sehingga orang yang semula tidak menyukai buah tersebut akan menjadi suka karena tertarik dengan hasil pengolaha tersebut.
2.            Pembuatan juice pisang – stroberi ini dibuat sealami mungkin, tanpa ada penambahan bahan pemanis, pengawet dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi fermentasi dalam tubuh si pengkonsumsi. Sedangkan pemilihan juice pisang – stroberi dilakukan agar nilai gizi yang terkandung dalam buah tidak terkurangi ketika buah tersebut mengalami pengolahan.  

Saran
1.            Seharusnya ada kreasi baru yang tujuannya untuk mengolah pisang menjadi makanan yang lebih berdayaguna dan lebih menarik, sehingga kita tidak bosan untuk mengkonsumsi.
2.            Seharusnya ada kreasi baru yang tujuannya untuk mengolah stroberi menjadi makanan yang lebih berdayaguna dan lebih menarik, sehingga kita tidak bosan untuk mengkonsumsi.

  
Daftar Rujukan

Anonymous a. 2003. Stroberi, Buah Menarik yang Berkhasiat. (Online), (http://www.sinarharapan.com, diakses tanggal 1 Maret 2008)

Anonimous b. tanpa tahun.Makanan Empat Sehat Lima Sempurna. Jakarta Departemen Kesehatan Republik Indonesia

 

Megia. 2008. Cukup Dua Saja. (Online), (http:// littlelf.multiply.com diakses tanggal 1 Maret 2008).

Natsir, Widia. 2007. Sejuta Manfaat Pisang. (Online), (http://www.catri.com, diakses tanggal 1 Maret 2008).

Nugrahaningsih, dkk. 2008. Petunjuk Praktikum Ilmu Gizi. Malang: FMIPA Universitas Negeri Malang.

Rahmi. 2008. Stroberi, Enak Di Makan Juga Sehat Di Badan. (Online), (http://www.halohalo.co.id.htm diakses tanggal 1 Maret 2008).

Siswono. 2005. Diet Sehat dengan Buah-buahan. (Online), (http://www.suarapembaharuan.com, diakses tanggal 1 Maret 2008).

Sutomo, Budi. 2006. Manfaat Buah-Buahan Untuk Kesehatan Dan Penyembuhan Penyakit. (Online), (http://www.Budi_blogspot.com, diakses tanggal 1 Maret 2008).

 

Sutomo, Budi. 2008. 1001 Manfaat Stroberi. (Online), (http://www.Budi_blogspot.com, diakses tanggal 1 Maret 2008).

 

Utomo, Prijo dkk. 1989. Petunjuk teknis Praktikum. Malang: IKIP Malang

Zein. 2006. Buah yang Dapat Menyegarkan Otak Kita. (Online), (http://www.kompas.com, diakses tanggal 1 Maret 2008)

 

 

 



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Penelitian Tentang Buah Pisang dan Khasiatnya"

Posting Komentar